“TEORI BIAYA DAN MAKSIMISASI KEUNTUNGAN”
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Rifda Nabila, M. Si.
Disusun Oleh:
Kelompok 01
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan mengenai “Teori Biaya dan Maksimisasi Keuntungan” dan pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini. Sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Salatiga, Oktober 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Makalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Konsep Dasar Biaya 2
B. Pilihan Input yang Meminimumkan Biaya 3
C. Kurva Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang 5
D. Maksimisasi Keuntungan 8
BAB III PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori biaya memegang peranan penting untuk analisa perilaku konsumen. Sebagai seorang produsen yang baik harus memperhatikan kebutuhan konsumen akan suatu barang/jasa. Namun juga tidak melupakan tujuan dari memproduksi suatu barang/jasa yang nantinya akan dipasarkan. Tujuan utama seorang produsen adalah mencari keuntungan maksimum namun dengan biaya yang minimum.
Pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan penjelasan singkat mengenai teori biaya dan maksimisasi keuntungan. Yang dapat digunakan pembaca sebagai referensi jika ingin memulai membuat suatu usaha.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan biaya dan bagaimana konsep biaya?
2. Apa saja pilihan input yang dapat meminimumkan biaya?
3. Bagaimana kurva biaya jangka pendek dan jangka panjang?
4. Bagaimana cara memaksimisasi keuntungan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk memahami apa itu biaya dan konsep dasar mengenai biaya.
2. Untuk mengetahui pilihan input yang meminimumkan biaya.
3. Untuk memahami kurva biaya jangka pendek dan jangka panjang.
4. Untuk mengetahui cara memaksimisasi keuntungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Biaya
Teori biaya memegang peranan penting dalam analisa perilaku konsumen. Seorang produsen biasanya memegang prinsip untuk meminimumkan biaya namun tetap menghasilkan output atau hasil yang maksimal. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai konsep biaya, lebih baik mempelajari terlebih dahulu apa itu biaya. Biaya adalah pengorbanan sumber daya yang diukur dalam nilai moneter, untuk mencapai tujuan pada kurun waktu tertentu.
Biaya berdasarkan perubahan skala produksi dibagi menjadi tiga, yaitu biaya tetap, biaya tidak tetap dan biaya total. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang secara relatif tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi, biasanya dilambangkan dengan FC. Biaya tidak tetap (Variable Cost) adalah biaya yang volumenya dipengaruhi oleh banyaknya output, biasanya dilambangkan dengan VC. Sedangkan biaya total (Total Cost) adalah jumlah dari biaya tetap dan tidak tetap, biasanya dilambnagkan dengan TC.
Biaya berdasarkan fungsi dalam proses produksi dibagi menjadi dua, yaitu biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung (Direct Cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan pada unit produksi yang langsung berkaitan dengan pelayanan kepada konsumen. Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah biaya yang dikeluarkan pada unit penunjang.
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulitdiidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat di bedakan dalam 2 jenis, yaitu biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. Biaya eksplisit adalah semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain yang di bayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang). Biaya tersembunyi adalah pembayaran untuk keahliaan keusahawanan produsen tersebut modalnya tersendiri yang digunakan dalam perusahaan dan banguanan perusahaan yang dimiliki.
Beberapa simbol dan rumus mengenai biaya yang akan dipelajari:
1. Biaya Total (Total Cost/TC) merupakan jumlah dari biaya tetap dengan biaya variabel.
TC = TFC + TVC
2. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung dari jumlah produksi, Mis. Biaya modal, gaji, sewa gedung dll.
3. Biaya Variabel (Total Variable Cost/TVC) adalah biaya yang besarnya tergantung dari tingkat produksi, Mis. biaya bahan baku, upah buruh.
4. Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
AFC = TFC/Q
5. Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
AVC = TVC/Q
6. Biaya Total Rata-Rata (AC)
AC = TC atau AC =( AFC + AVC)/Q
7. Biaya Marginal
MCn = ( TCn – TC n-1)/(Qn – Qn-1)
B. Pilihan Input yang Meminimumkan Biaya
Pada prinsipnya minimisasi biaya dapat dilakukan oleh perusahaan melalui pemilihan kombinasi input tenaga kerja (L) dan modal (K) yang dapat meminimalkan biaya. Perusahaan perlu mencari seluruh kemungkinan kombinasi input untuk mendapatkan kombinasi harga yang termurah. Kondisi tersebut terjadi ketika Tingkat Substitusi Teknis Marginal Dari L dan K sama dengan rasio biaya input antara tingkat upah (W) dengan tarif sewa modal (R).
Ini menunjukan bahwa perusahaan yang meminimumkan biaya harus menyamakan MRTS kedua masukan dengan rasio harga kedua masukan tersebut. Secara grafis dapat dijelaskan pada gambar berikut:
Penjelasan:
1. Garis isokos (TC1) menunjukan seluruh kombinasi input modal dan tenaga kerja yang dapat dibeli atau dipekerjakan oleh perusahaan pada tingkat biaya tertentu.
2. Garis isokuan (q1) menunjukan seluruh kombinasi input K dan L yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya total yang ada.
3. Kombinasi antara K dan L menjaga biaya total tetap konstan, yang terletak disepanjang garis lurus dengan slope -w/v.
4. Seluruh garis biaya total yang sama dapat ditunjukan pada Gambar 1 sebagai garis lurus paralel dengan slope –w/v.
5. Dari tiga garis total cost (TC1,TC2 dan TC3) terlihat bahwa biaya total minimum untuk menghasilkan q1 dapat diberikan oleh TC1 ketika kurva biaya total bersinggungan dengan isokuannya.
6. Kombinasi input yang dapat meminimisasi biaya tersebut adalah pada L* dan K*.
7. Titik singgung antara garis isokuan dan garis total cost tersebut menunjukan bahwa secara teknis perusahaan mampu mensubstitusikan L untuk K (RTS) dalam produksinya adalah sama dengan tingkat dimana perusahaan dapat mensubstitusikan L untuk K melalui transaksi di pasar.
C. Kurva Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang
1. Kurva Biaya Jangka Pendek
a. Kurva Biaya-biaya Total
Dalam gambar di atas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan kurva –kurva biaya total rata-rata, yaitu:
1) Kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total.
2) Kurva TVC yang menggambarkan biaya berubah total.
3) Kurva TC yang menggambarkan biaya total.
Pada pemulaannya apabila jumlah faktor berubah adalah sedikit, produksi marjinal meninngkat dan menyebabkan TVC berbentuk agak landai (lihat bagian ab) tetapi, apabila produksi sudah semakin banyak, produksi marjinal semakin berkurang dan menyebabkan kurva TVC semakin tegak (lihat bagian bc).
b. Kurva Biaya Rata-rata
Kurva dalam gambar di atas berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk yang demikian disebabkan karna ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi, semakin kecil biaya tetap rata-rata.
c. Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek
Terdapat banyak pembedaan jenis biaya:
1) Biaya langsung yaitu biaya yang langsung masuk dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, tenaga kerja dll.
2) Biaya tidak langsung yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi misalnya biaya telepon, listrik, iklan dll.
3) Biaya eksplisit yaitu biaya yang muncul atau kelihatan dalam proses produksi.
4) Biaya implisit yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.
d. Perilaku Biaya Produksi Jangka Pendek
1) Perubahan Output menurun (Decreasing Return to input variable):
a) Fungsi output: Q=bX – cX2
b) Fungsi biaya: TC= a +bQ =cQ2
TVC= bQ – cQ2 +dQ3 ; TFC=a
MC>AC>AVC
2) Perubahan Output menaik dan menurun (Increasing Decreasing Return to input variable):
a) Fungsi output: Q=bx + cX2 – dX3
b) Fungsi biaya: TC= a + bQ –cQ2 +dQ3
TVC= bQ –cQ2 +dQ3 ; TFC=a
mc>AC>AVC
2. Kurva Biaya Jangka Panjang
Sejauh ini, analisis kita terfokus pada perubahaan biaya bersamaan dengan naiknya output dalam jangka pendek dari suatu perusahaan dengan ukuran tertentu. Dalam jangka pajang, semua input perusahaan dapat diubah, sehinggah tidak ada biaya tetap. Jangka pajang tidak hanya sekedar gabungan dari beberapa jangka pendek. Dalam jangka pajang, pilihan kombinasi input adalah fleksibel, tetapi fleksibilitas ini hanya berlaku bagi perusahaan yang belum melaksanakan rencananya. Perusahaan membuat rencana untuk jangka pajang, tetapi mereka berproduksi dalam jangka pendek.
a. Kurva Biaya Rata-rata Jangka Panjang
Meskipun kurva SRAC dan kurva LRAC dalam gambar diatas keduannya berbentuk U, namun masing-masing mempunyai alasannya tersendiri. Kurva SRAC mula-mula turun, tetapi akhirnya naik karena berlakunya hukum hasil yang semakin berkurang (akibat ada input tetap dalam jangka pendek). Dalam jangka pajang, tidak ada input tetap, dan bentuk kura LRAC ditentukan oleh skala ekonomis dan disekonomis.
D. Maksimisasi Keuntungan
Di dalam memaksimalkan keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Pendekatan total (TC) adalah sama dengan jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan dengan harga output per unit (P), maka TR = P.Q . Sedangkan biaya total (TC) adalah sama dengan biaya tetap (FC) ditambah dengan biaya variabel (VC), maka TC = FC + VC.
Dalam pendekatan totalitas biaya variable per unit output dianggap konstan sehingga biaya variable adalah jumlah output (Q) di kalikan dengan biaya variable per unit (v), maka VC=v.Q. Sehingga dapat disimpulkan bahwa π=P.Q-(FC+v.Q).
Q P TR TC Keuntungan Total
1 5 5 17 -12
2 5 10 18,5 -8,5
3 5 15 19,5 -4,5
4 5 20 20,75 -0,75
5 5 25 22,25 2,75
6 5 30 24,25 5,75
7 5 35 27,5 7,5
8 5 40 32,5 7,5
9 5 45 40,5 4,5
10 5 50 52,5 -2,5
Implikasi dari pendekatan totalitas ini adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (maximum selling). Sebab semakin besar penjualan semakin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.
2. Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
Analisis marginal ini mirip dengan analisis mencari kepuasan maksimum. Analisis ini mendasarkan pada satu konsep yaitu keuntungan marginal yakni tambahan keuntungan total sebagai akibat tambahan satu unit output. Untuk mencari jumlah output yang menghasilkan keuntungan maksimum dapat digunakan patokan sebagai berikut “Jika keuntungan marginal masih positif dengan menambah satu unit output maka output harus ditambah dan apabila keuntungan marginal negatif dengan menambah satu unit output maka output harus dikurangi sampai keuntungan atau laba marginal= 0”.
Dalam pendekatan marginal perhitungan laba dilakukan dengan membadingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila menambah produksinya pada saat MR>MC yaitu hasil penjualan marginal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR<MC, mengurangi produksi dan penjualan akan mmenambah untung. Maka keuntungan maksimum di capai dengan keadaan di mana MR=MC berlaku, sehingga π=TR-TC.
3. Pendekatan Rata-rata (Average Approach)
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Dapat dijelaskan secara matematis π=(P-AC).Q. Dari persamaan ini perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P sama dengan AC (P=AC), Perusahaan hanya mencapai angka impas. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit laba usaha harus menjual sebanyak-banyaknya (maximum selling) agar laba (π) makin besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya adalah pengorbanan sumber daya yang diukur dalam nilai moneter, untuk mencapai tujuan, pada kurun waktu tertentu. Klasifikasi biaya sangat bermacam-macam. Namun, beberapa macam biaya sangat sering digunakan, diantaranya biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, total biaya tetap, total biaya variabel, total biaya rata-rata dan biaya marginal.
Titik singgung antara garis isokuan dan garis total cost menunjukan bahwa secara teknis perusahaan mampu mensubstitusikan L untuk K (RTS) dalam produksinya adalah sama dengan tingkat dimana perusahaan dapat mensubstitusikan L untuk K melalui transaksi di pasar.
Kurva biaya pada jangka pendek dibagi menjadi dua, yaitu kurva biaya-biaya total dan kurva biaya rata-rata. Sedangkan kurva biaya pada jangka panjang hanya ada satu, yaitu kurva biaya rata-rata. Di mana pada kurva biaya rata-rata jangka panjang merupakan gabungan titik-titik dari kurva biaya rata-rata jangka pendek.
Dalam maksimisasi keuntungan oleh produsen terdapat tiga pendekatan, yaitu pendekatan totalitas, pendekatan marginal dan pendekatan rata-rata.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Sebagai mahasiswa kita harus mengembangkan ilmu yang kita peroleh dan mencari kebenaran ilmu itu semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, akhir kata kami menyadari bahwa makalah ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan langkah awal yang masih banyak memerlukan perbaikan. Karena itu kami sangat mengharapkan tanggapan, saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya makalah kami yang selanjutnya. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, S. S. (1997). Analisis kritis Laporan Keuanagan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://duniasatujendela.blogspot.com/2014/11/teori-biaya-dan-keuntungan.html?m=1
Sumarji, Haryono. (2011). Analisis Biaya untuk Pengambilan Keputusan Bisnis. Faculty of Economic Muhammadiyah Surabaya, halaman 28.
Suprayitno, Eko. (2008). Ekonomi Mikro Perpsektif Islam: UIN-MALANG PRESS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar