SEMANGAT PEMBAHARUAN ISLAM DI NEGARA MUSLIM DAN INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Islam Keindonesiaan
Dosen Pengampu : Nur Edi Prabha Susila Yahya, S.TH.I., M.Ag.
Disusun oleh :
Kelompok 03
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang semangat pembaharuan Islam di negara muslim dan Indonesia ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salatiga, 03 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB 1 PENDAHULUAN1
ALatar Belakang1
BRumusan Masalah1
CTujuan1
BAB 2 PEMBAHASAN3
APengertian Pembaharuan dalam Islam3
BLatar Belakang dan Tujuan Pembaharuan Islam4
CTokoh-tokoh Pembaharuan dalam Islam7
DDampak Pembaharuan dalam Islam12
BAB 3 PENUTUP14
AKesimpulan14
BSaran14
DAFTAR PUSTAKA15
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pembaharuan dalam islam dikenal juga dengan modernisasi islam, yang memiliki tujuan untuk menyesuaikan ajaran yang terdapat dalam agama islam dengan ilmu pengetahuan dan filsafat modern. tetapi, perlu diingat bahwa dalam islam ada ajaran yang tidak bersifat mutlak, yaitu penafsiran dari ajaran-ajaran yang bersifat abadi dari masa ke masa. Dengan kata lain pembaharuan mengenai ajaran-ajaran yang gersifat mutlak tak dapat diadakan karena sudah tidak bisa lagi diganggu gugat seperti pada hukum-hukum yang tercantum dalam al-quran.
Pembaharuan dapat dilakukan dengan meninjau kembali beberapa aspek yang memang memerlukan pembaharuan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern yang mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti sekarang ini.
B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Pembaharuan dalam Islam?
2.Apa faktor yang melatarbelakangi dan tujuan Pembaharuan dalam Islam?
3.Siapa saja tokoh Pembaharuan dalam Islam?
4.Bagaimana dampak Pembaharuan dalam Islam?
C.Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui pengertian Pembaharuan dalam Islam.
2.Untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi dan tujuan Pembaharuan dalam Islam.
3.Untuk mengetahui siapa saja tokoh Pembaharuan dalam Islam.
4.Untuk mengetahui dampak Pembaharuan dalam Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Pembaharuan dalam Islam
Hakikat pembaharuan merujuk pada makna kata “tajdid”, kemudian muncul berbagai istilah yang dipandang memiliki relevansi makna dengan pembaharuan, yaitu modernisasi, reformasi, puritanisme, revivalisme dan fundalisme. Disamping kata “tajdid”, ada istilah lain dalam kosa kata Islam tentang kebangkitan atau pembaharuan, yaitu “islah”. Kata “tajdid” biasa diterjemahkan sebagai pembaharuan dan kata “islah” sebagai perubahan. Kedua kata tersebut secara bersama-sama mencerminkan suatu tradisi yang berlanjut, yaitu suatu upaya menghidupkan kembali keimanan Islam beserta praktik-praktiknya dalam komunitas kaum muslimin.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pembaharuan dalam Islam bukan dalam hal yang menyangkut dengan dasar atau fundamental ajaran Islam, artinya bahwa pembaharuan Islam bukanlah dimaksudkan untuk mengubah, memodifikasi ataupun merevisi nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam supaya sesuai dengan selera jaman, melainkan lebih berkaitan dengan penafsiran atau interpretasi terhadap ajaran-ajaran dasar agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan serta semangat jaman.
Menurut Harun Nasution, Pembaharuan Islam adalah pikiran dan gerakan untuk menyesuaikan paham-paham agama Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan oleh pengetahuan dan teknologi modern.
B.Latar Belakang dan Tujuan Pembaharuan Islam
Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dunia Islam timbul terutama karena adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad XIX mulai menyadari bahwa mereka telah mengalami kemunduran dibandingkan dunia Barat yang pada saat itu mulai menemukan titik kemajuan peradaban.
Sebelum periode modern, hubungan atau kontak antara Islam dan dunia Barat sebenarnya sudah terjadi terlebih antara Kerajaan Utsmani (yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa) dengan beberapa negara Barat. Namun, kontak dengan kebudayaan Barat ini semakin intens saat jatuhnya kekuatan Mesir oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis, disusul dengan imperialisme Barat terhadap negara-negara muslim lainnya. Kondisi itu akhirnya membuka pemikiran kaum intelektual dan pemerintahan Islam di Mesir untuk segera mengadakan upaya-upaya pembaharuan.
Diantara hal-hal yang mendorong lahirnya gerakan pembaharuan dan modernisasi Islam adalah :
1.Adanya sifat jumud (stagnan) yang telah membuat umat Islam berhenti berpikir dan berusaha.
Selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir (berijtihad) maka mereka tidak mungkin mengalami kemajuan. Kemajuan masyarakat hanya akan bisa tercapai melalui pengkajian ilmu pengetahuan yang terus-menerus untuk kemudian diaplikasikan dalam teknologi terapan dan kehidupan sosial yang nyata demi kemajuan masyarakat. Untuk itulah maka perlu diadakan upaya pembaharuan dengan memberantas sikap jumud dan menggerakan kembali tradisi ijtihad dikalangan umat Islam.
2.Persatuan dikalangan umat Islam mulai terpecah-belah
Umat Islam tidak akan mengalami kemajuan apabila tidak ada persatuan dan kesatuan yang diikat oleh tali ukhuwah Islamiyah. Karena itu, lahirlah suatu gerakan pembaharuan yang berupaya memberikan inspirasi kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dan melawan imperialisme Barat.
3.Hasil adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat.
Dengan adanya kontak ini mereka sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan Barat. Terutama pasca terjadinya peperangan antara kerajaan Utsmani dengan kerajaan Eropa, dimana pada masa-masa sebelumnya kerajaan Utsmani selalu menang dalam peperangan namun saat itu mengalami kekalahan. Hal ini membuat tokoh-tokoh kerajaan Utsmani berupaya menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa. Ternyata rahaianya adalah sistem militer modern yang dimiliki Eropa, sehingga pembaharuan dalam dunia Islam pun salah satunya dipusatkan pada bidang militer.
Meski demikian, pembaharuan dalam Islam berbeda dengan renaissance dalam dunia Barat. Jika renaissance Barat muncul dengan cara “menyingkirkan” peran agama dari kehidupan masyarakat, maka pembaharuan Islam sebaliknya, yakni untuk memperkuat prinsip dan ajaran Islam itu sendiri demi kemaslahatan dunia secara luas. Pada saat dunia Islam mengalami kemunduran, bangsa Barat justru mengalami kemajuan dan berhasil melakukan ekspansi wilayah perdagangan baru. Meski jalur strategis perdagangan yang selama itu menjadi jalur internasional telah dikuasai oleh umat Islam sehingga bangsa Barat sulit melakukan transaksi-transaksi perdagangan melalui jalur tersebut, namun dengan didukung oleh kesuksesan Christoper Columbus (1492M) yang berhasil menemukan benua Amerika, juga Vasco da Gamma yang berhasil menemukan jalur ke timur melalui Tanjung Harapan pada tahun 1498M.
Menurut Achmad Jainuri, pembaharuan Islam memiliki dua misi ganda, yaitu misi purifikasi dan misi implementasi ajaran Islam di tengah tantangan jaman. Bertitik tolak dengan kedua misi diatas, tujuan pokok dari pembaharuan Islam adalah :
1.Purifikasi ajaran Islam
Yaitu mengembalikan semua bentuk kehidupan keagamaan pada jaman awal Islam sebagaimana dipraktikkan pada masa Nabi sebagaimana telah digambarkan oleh Sayyid Qutb sebagai periode yang hebat, suatu puncak yang luar biasa dan cemerlang dan merupakan masa yang dapat terulang. Terjadnya banyak penyimpangan dari ajaran pokok Islam pasca Nabi bukan karena kurang sempurnanya Islam, tetapi karena kurang mampunya untuk menangkap Islam sesuai semangat jaman, serta dalam konteks ini, banyaknya unsur-unsur luar yang masuk dan bertentangan dengan Islam sehingga diperlukan adanya upaya untuk mengembalikan atau memurnikan kembali sesuai dengan orisinalitas Islam. Upaya ini dapat dilakukan dengan membentengi keyakinan akidah Islam serta berbagai bentuk ritual dari pengaruh sesat.
2.Menjawab tantangan jaman
Islam diyakini sebagai agama universal, yaitu agama yang didalamnya terkandung berbagai konsep tuntutan dan pedoman bagi segala aspek kehidupan umat manusia, sekaligus bahwa Islam senantiasa sesuai dengan semangat jaman. Dengan berlandaskan pada universalitas ajaran Islam itu, maka gerakan pembaharuan dimaksudkan sebagai upaya untuk mengimplementasikan ajaran Islam sesuai dengan tantangan perkembangan kehidupan umat manusia.
C.Tokoh-tokoh Pembaharuan dalam Islam
1.Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab
Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Buraid bin Muhammad bin Buraid bin Musyarraf. Ia lahir di kota “Uyainah (sebelah utara kota Riyadh) pada 1115 H atau 1703 M ditengah-tengah keluarga ulama. Saat sudah mencapai usia baligh, ia bertemu serta menimba ilmu dari para ulama Mekkah dan Madinah. Beliau juga berangkat menuju Basrah dan menimba ilmu dari ulama Basrah ketika itu.
Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab memulai dakwahnya di kota Huraimila’. Beliau mengajak untuk memurnikan ibadah hanya pada Allah SWT dan menjelaskan bahaya syirik. Selanjutnya beliau kembali ke kota “Uyainah untuk menyebarkan dakwah bersama Amir Muhammad bin Su’ud untuk memurnikan agama Islam dari segala bentuk syirik,bid’ah dan khurafat serta mengembalikan kaum muslimin pada ajaran Islam yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dari kesepakatan keduanyalah menjadi cikal bakal Kerajaan Saudi Arabia yang kita kenal sekarang ini.
Pada masa itu, negeri-negeri Islam benar-benar mengalami kemerosotan dari segala aspek, kaum muslimin mengalami kemunduran moral dan akhlak, praktik kesyirikan tersebar diamana-mana, berdoa kepada selain Allah, meminta pertolongan kepada pohon serta batu-batu keramat, serta praktik sihir dan perdukunan hampir merata di tengah-tengah kaum muslimin. Dengan munculnya dakwah Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab ditengah Jazirah Arab dan dibantu oleh kekuatan pedang Amir Muhammad bin Su’ud yang kemudian menyebar ke negara-negara Islam lainnya, maka pantaslah jika beliau dijuluki sebagai pembaharu abad ke XII Hijriyah.
Pokok-pokok pemikiran Abd Wahhab :
a.Yang harus disembah hanyalah Allah dan orang-orang yang menyembah selain Allah dinyatakan musyrik.
b.Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham Tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan kepada selain Allah. Orang muslim yang demikian juga dikatakan musyrik.
c.Menyebut nama Nabi, Syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan syirik.
d.Meminta syafaat selain kepada Allah juga syirik.
e.Bernazar kepada selain Allah juga syirik.
f.Memperoleh pengetahuan selain dari Al-quran, hadis dan qiyas merupakan kekufuran.
g.Tidak mempercayai qada’ dan qadar juga merupakan kekufuran.
h.Manafsirkan Al-quran dengan ta’wil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
2.Jamaluddin Al-Afghani
Jamaluddin Al-Afghani adalah salah satu tokoh penting penggerak pembaharuan dan kebangkitan Islam abad ke-XIX. Ia dilahirkan pada 1838 M. Ayahnya bernama Sayyid Syafdar, seorang penganut mazhab Hanafi. Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam adalah gagasannya yang mengilhami kaum muslim di Turki, Iran, Mesir dan India. Meskipun sangat anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan Barat. Ia tidak melihat adanya kontradiksi antara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasan untuk mendirikan sebuah Universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan yang modern di Turki menghadapi tantangan yang kuat dari para ulama.
Beberapa pemikiran Jamaludin Al Afghani sebagai berikut :
a.Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi.
b.Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang murni dan Islam harus dipahami dengan akal serta kebebasan.
c.Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis.
d.Tidak ada pemisah antara agama dan politik. Pan-Islamisme atau rasa solidaritas antar umat Islam harus dihidupkan kembali.
3.Sirsayid Ahmad Khan
Beliau adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. akan tetapi, berbeda dengan Al-Afghani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan tekonologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain, penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebab yang bersifat fisik materil. Di Barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayul dan cengkraman kekuasaan gereja. Kini semangat yang sama, Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al-quran. Ia amat serius dengan upaya ini, antara lain, menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al-quran. Hasilnya adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al-quran.
Pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang pembaharuan Islam antara lain :
a.Kemunduran umat Islam disebabkan tidak mengikuti perkembangan zaman dengan cara menguasai sains dan teknologi.
b.Ia berpendirian bahwa manusia bebas berkehendak dan berbuat sesuai dengan sunnatullah yang tidak berubah. Gabungan kemampuan akal, kebebasan manusia berkehendak dan berbuat, serta hukum alam inilah yang menjadi sumber kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
c.Sumber ajaran Islam hanyalah Al-quran dan Al-sunnah.
d.Ia menentang taklid dan perlu adanya ijtihad sehingga umat Islam dapat berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
e.Ia berpendapat satu-satunya cara untuk mengubah pola pikir umat Islam dari keterbelakangan adalah pendidikan.
4.K.H.Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan merupakan salah satu Kyai yang berasal dari Yogyakarta yang lahir pada tahun 1868. Beliau adalah orang yang mendirikan organisasi Islam pertama di Indonesia yaitu Muhammadiyah pada 1912. Pendirian organisasi ini dipengaruhi oleh gerakan tadjin yang digelorakan oleh Abd Wahhab, M.Abduh, M.Rasyid dan lain-lain. Organisasi ini mengajarkan agama Nabi Muhammad SAW ke semua penduduk Indonesia dan memajukan agama Islam bagi para pengikutnya. Selain bergerak di bidang keagamaan, Muhammadiyah juga bergerak di bidang pendidikan, kesehatan dan kemasyarakatan. Ahmad Dahlan juga memperbaiki arah kiblat yang awalnya di barat menjadi condong ke utara 22 derajat.
K.H. Ahmad Dahlan telah membawa pembaharuan dan membuka kacamata modern Islam di Indonesia sesuai dengan tuntutan zaman., bukan lagi secara tradisional. Beliau mengajarkan kitab suci Al-quran dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat tidak pandai membaca, tapi juga dapat memahami makna yang terkandung didalamnya. Dengan demikian, diharapkan akan membuahkan amal perbuatan sesuai dengan yang diharapkan dalam Al-quran itu sendiri.
5.K.H.Hasyim Asy’ari
Merupakan salah satu Kyai dari Jombany yang lahir pada tahun 1871. Beliau merupakan pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama. Beliau juga memperkenalkan semangat pesantren sebagai pembaharuan baru dalam wajah pendidikan Indonesia. Beliau memperkenalkan pengetahuan dan kurikulum pendidikan dalam dunia pesantren. Beliau bukan hanya berpengaruh di kalangan Ulama, tapi juga krena ilmunya yang tinggi. Beliau juga punya tradisi menggelar kajian hadis Bukhari dan Muslim yang mana kajian ini menyedot perhatian kaum muslim. karena pengaruhnya yang kuat ini, keberadaannya menjadi perhatian oleh bangsa penjajah. Pada masa kolonial Belanda, K.H.Hasyim Asy’ari bersifat non-koperatif pada Belanda. Bahkan beliau mengeluarkan fatwa untuk menolak kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Belanda.
6.Cak Nur (Nurcholis Madjid)
Cak Nur ini dianggap sebagai ikon pembaharuan, pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Gagasannya tentang pluralisme telah menempatkannya sebagai intelektual muslim terdepan di masanya. Cak Nur dikenal dengan konsep pluralismenya yang mengakomodasi keberagaman di Indonesia. Menurutnya, keyakinan adalah hak primordial setiap manusia dan keyakinan meyakini Tuhan adalah keyakinan yang mendasar. Keyakinan tersebut sangat mungkin berbeda-beda walaupun memeluk agama yang sama.
Ide dan gagasan Cak Nur tentang sekularisasi dan pluralisme tidak sepenuhnya diterima dengan baik dikalangan masyarakat Islam Indonesia terutama yang menganut paham tekstualis literalis (tradisional dan konservatif) pada sumber ajaran Islam. Mereka menganggap paham Cak Nur telah menyimpang dari Al-quran dan Al-sunnah. Gagasan Cak Nur yang paling kontroversional adalah “Islam Yes, Partai Islam No!” yang ditanggapi dengan polemik berkepanjangan sejak dicetuskan pada 1960-an, sementara dalam waktu yang bersamaan sebagian masyarakat Islam sedang gandrung berjuang untuk mendirikan kembali partai-partai yang berlabelkan Islam.
D.Dampak Pembaharuan dalam Islam
Pembaharuan di negara-negara timur tengah tidak hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari pembaharuan tersebut antara lain :
1.Gema pembaharuan yang dilakukan oleh Abd Al-Wahhab, Jamaludin Al-Afghani dan Syekh Muhammad Abdul sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti Haji Muhammad Miskin, Haji Abdul Rahman dan Haji Salman Faris. Pengaruh pemikiran pembaharu Timur-Tengah tersebut adalah timbulnya gerakan Paderi. Gerakan tersebut ingin membersihkan ajaran Islam yang telah tercampur baur dengan perbuatan yang bukan Islam. Hal itu menimbulkan pertentangan antara golongan adat dan golongan Paderi.
2.Pada tahun 1903 M, murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib, seorang ulama besar Indonesia di Mekkah yang mendapat kedudukan mulia dikalangan masyarakat dan pemerintah Arab, kembali dari tanah suci. Merekalah yang menjadi pelopor gerakan pembaharuan Minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Diantar mereka adalah Buya Hamka, Syekh Daud Rasyid dan K.H. Ahmad Dahlan.
3.Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam Modern Indonesia pada awal abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun ekonomi. Organisasi tersebut ialah Sarekat Islam, PNI, Partai Muslimin Indonesia dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
AKesimpulan
Pembaharuan Islam (tajdid) merupakan suatu keharusan karena jaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin serta sebagai agama “pamungkas” menuntut adanya upaya rasionalisasi dan kontekstualisasi sesuai dengan semangat zaman. Hal itu karena pada hakikatnya pembaharuan Islam merupakan ikhtiar melakukan rasionalisasi dan kontekstualisasi ajaran Islam dalam segala ranah kehidupan.
Keharusan bagi upaya tajdid didorong oleh 4 faktor, yaitu adanya sifat jumud, terpecah-belahnya umat Islam, kontak Islam dengan dunia Barat. Sedangkan tujuan adanya pembaharuan Islam yaitu, purifikasi agama Islam dan menjawab tantangan zaman. Dalam pembaharuan Islam, tokoh-tokoh agama dari Timur Tengah yang berperan diantaranya, Abd Al-Wahhab, Al Afghani, Toha Husein dan Ahmad Khan. Sedangkan tokoh-tokoh agama dari Indonesia yang berperan dalam pembaharuan Islam diantaranya, K.H.Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy’ari dan Cak Nur.
Pembaharuan yang terjadi di negara-negara Timur Tengah juga berdampak pada Indonesia. Akibatnya di Indonesia muncul gerakan-gerakan pembaharuan Islam oleh beberapa tokoh agama di seluruh wilayah Indonesia.
BSaran
Agar pembaharuan (tajdid) dalam Islam dapat terimplementasikan dan terwujud, maka ijtihad harus dijalankan karena tajdid dan ijtihad pada hakikatnya merupakan dua hal yang saling terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi. 2004. “Pembaharuan Islam (Memahami Makna Landasan dan Substansi Metode)”.
Hasan, Moch Sya’roni. 2015. “Upaya Pembaharuan oleh Para Modernis Islam pada Bidang Agama, Pendidikan, Politik dan Ekonomi”.
Khalil, Muhammad. 2016. Sejarah Kebudayaan Islam Untuk MA Kelas XII. Jakarta : Kementrian Agama.
Mail. 2018. Tokoh-tokoh Pemikir Pembaharuan Islam di Indonesia (https://www.dakwahbinsani.com/2018/04/tokoh-tokoh-pemikir-pembaharuan-islam.html?m=1, Diakses pada 30 September 2019)
Nasution, Harun. 1994. Pemnbaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta : Bulan Bintang.
Unknow. 2013. Tokoh Pembaharuan Islam di Indonesia (http://sharingmahasiswa.blogspot.com/2013/08/tokoh-pembaharuan-islam-di-indonesia.html?m=1, Diakses pada 01 Oktober 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar