Selasa, 17 September 2019

Islam masuk ke Nusantara periode klasik

Islam Masuk ke Nusantara (Periode Klasik)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Islam Keindonesiaan
Dosen Pengampu : Nur Edi Prabha Susila Yahya. S. TH. I., M. Ag.






Disusun oleh:
Kelompok 1

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas segala karunia nikmat-NYA. Dan tak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurahan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah memperjuangkan agama islam dari zaman jahiliyah sampai pada zaman Islamiyah ini, sehingga penulis dapat menulis  Makalah yang berjudul “Islam Masuk ke Nusantara (Periode Klasik) ” dan  bisa diselesaikan, walau masih banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat diharapkan penulis agar dapat lebih baik lagi dikemudian hari.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang ada. Materi-materi ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam belajar.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR2
DAFTAR ISI3
BAB I PENDAHULUAN4
A. Latar Belakang4
B. Rumusan Masalah4
C. Tujuan Pembelajaran4
BAB II PEMBAHASAN5
A.Masuknya Agama Islam ke Nusantara5
B.Teori- Teori Masuknya Islam Ke Nusantara8
C.Cara- Cara Islamisasi Di Nusantara10
D.Tokoh- Tokoh Terkenal dalam Penyebaran Islam di Nusantara12
                         BAB III PENUTUP14
A. Kesimpulan 14
B. Saran14
DAFTAR PUSTAKA14


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam di Indonesia baik secara historis maupun sosiologi sangat kompleks, terdapat banyak masalah, misalnya tentang sejarah dan perkembangan awal Islam. Dengan demikian makalah ini hadir untuk sedikit menguak bagaimana islam dapat berkembang di Indonesia yang dulu disebut sebagai Nusantara, dengan melalui pendekatan- pendekatan ilmu.
Pendekatan- pendekatan ini meliputi teori- teori yang menerangkan tentang kedatangan Islam seperti Teori Gujarat, Mekkah, Persia dan Cina. Serta tokoh- tokoh yang mengambil peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara (Indonesia).
B. Rumusan Masalah
1. Dimana pertama kali islam masuk ke Nusantara?
2. Teori apa saja yang mendukung islam masuk ke nusantara serta kapan Islam masuk ke nusantara?
3. Bagaimana cara- cara Islamisasi di Nusantara?
4. Siapa sajakah tokoh- tokoh yang berperan dalam penyebarkan islam di Nusantara?
C. Tujuan
1. Mengetahui dimana daerah pertama yang mendapatkan pengaruh agama Islam pertama (Nusantara)
2. Mengetahui teori-teori tentang masuknya islam ke Nusantara.
3. Mengetahui cara -cara islamisasi di Nusantara.
4. Mengetahui tokoh-tokoh yang menyebarkan islam di Nusantara.  
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masuknya Islam ke Nusantara
Sampai sekarang kita masih berpegang pada keterangan- keterangan pengarang- pengarang asing yang sudah berupa buku-buku ilmu pengetahuan. Ada dua sumber penting tentang masuknya Islam ke Nusantara yaitu Sumber Barat dan Sumber Timur. Sumber Barat hanya dapat dicapai melalui penyelidikan- penyelidikan ahli ketimuran Belanda, dan Sumber Timur yang terdapat pada kitab- kitab Arab.
Umumnya sumber yang pertama berasal dari Marco Polo, dan sumber kedua dari Ibnu Battutah. Keduanya adalah pelaut dan ahli sejarah yang pernah mengunjungi Sumatera Utara dan singgah kebeberapa negeri yang terletak di Pantai Utara Aceh, mereka menceritakan perjalanannya, dari cerita- cerita itu ahli ketimuran Belanda khususnya dan Barat umumnya menetapkan, bahwa Islam masuk ke Indonesia pertama- tama ke Perlak dan Pase.
Dari Dr. C. Snouck Hurgronye menceritakan dalam bukunya, “De Islam in Nederlandsch- Indie” Seri II, No.9 dari “Groote Godsdiensten” tentang masuknya Islam ke Indonesia sebagai berikut:
Tatkala raja Mongol Hulagu dalam tahun 1258 M. Menghancurkan Baghdad yang lebih dari pada lima abad lamanya merupakan ibu negeri Islam, kelihatan seakan- akan kesatuan kerajaan- kerajaan Islam itu lenyap. Hanya setengah abad sebelum kejadian yang penting itu berlaku, Islam dengan secara tenang berkembang dan masuk ke pulau- pulau Indonesia dan sekitarnya. Perkembangan ini tidak dicampuri oleh sesuatu usaha pemerintah manapun. Negara- negara pesisir Sumatera, seluruh Jawa, keliling pantai Borneo dan Selebes, begitu juga beberapa pulau- pulau kecil yang lain satu persatu masuk Islam, terutama dengan usaha saudagar- saudagar Islam atau orang- orang Islam yang ingin hendak memperoleh tempat tinggal baru, datang dari daerah sebelah Barat. Usaha itu dibantu pula oleh anak negeri yang sudah masuk Islam di daerah pesisir sebagian masuk menyiarkan da’wah agama ke daerah pedalaman dan sebahagian lagi pergi berlayar menyiarkan keyakinnanya yang baru itu ke pulau- pulau yang terdekat, baik secara damai maupun dengan secara menggunakan kekerasan.
Batu- batu nisan yang bertulis, yang menguatkan cerita- cerita lama dalam kalangan anak negeri, begitu juga catatan yang ditinggal oleh seorang Venesia Marco Polo dari abad ke XIII, begitu juga kisah pelayaran dari seorang peninjau Arab Ibnu Batutah, yang masih tersimpan sejak abad ke XIV, menerangkan kepada kita akan adanya sebuah kerajaan Islam di Sumatera Utara, bernama Pase, Tentang masuknya Islam ke Minangkabau, ke Palembang, ke Jambi dan ke daerah- daerah pesisir yang lain dari pulau itu, tidaklah kita ketahui pada permulaannya, dengan kenyataan- kenyataan yang dapat kita percaya.
B. Teori masuknya Islam di Nusantara
Dalam proses Islamisasi di Nusantara para pedagang muslim sangatlah berperan penting. Perkenaannya dimulai dari kawasan Asia Tenggara, namun masih dalam frekuensi yang tidak terlalu besar. Ini terjadi pada saat para pedagang muslim yang berlayar di kawasan tersebut singgah untuk beberapa saat. Di wilayah semenanjung melayu dan nusantara pengenalan Islam terjadi lebih intensif.
Sebenarnya tidak ada kejelasan pasti mengenai kapan dan dari mananya Islam masuk ke Nusantara, namun setidaknya ada beberapa penelitian serta teori yang mencoba menjelaskan tentang proses Islamisasi tersebut. Teori tersebut adalah:
1. Teori Gujarat
Teori ini merupakan teori tertua yang menjelaskan proses Islamisasi di Nusantara. Dinamakan teori Gujarat karena berpatokan pada pandangannya yang mengatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke- 13M.
Ada dugaan bahwa pencipta dasar teori ini adalah Snouck Hurgronje, beliau berpaku pada pandangannya berdasarkan pada kurangnya fakta yang dapat menjelasan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia. Adanya kenyataan hubungan dagang India dengan Indonesia yang sudah lama terjalin.
2. Teori Mekkah
Teori ini dicetuskan oleh Hamka, Hamka berpendapat bahwa ia menolak pandangan yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara berasal dari Gujarat. Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa Islam baru masuk ke Indonesia pada adab ke-13, karena pada kenyataannya pada abad itu di Indonesia sudah berdiri suatu poitik Islam. Jadi sudah tentu Islam sudah masuk jauh sebelumnya, yaitu sekitar abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah.
Bila dihubungkan dengan penjelasan dari studi kepustakaan Arab kuno, disebutkan al- Hind sebagai India atau pulau- pulau Cina. Maka besar kemungkinan pada abad ke-2 SM bangsa Arab telah sampai di Indonesia. Bahwa Arab sebagai bangsa asing yang pertama kali sampai di Nusantara.
3. Teori Persia
Pencetus teori ini adalah P. A. Hoesein Djajadiningrat, yang berpendapat bahwa agama Islam yang masuk dan berkembang di Nusantara berasal dari Persia, singgah ke Gujarat, itu terjadi sekitar abad ke-13.
Pandangan dalam teori ini berbeda dengan teori Gujarat dan Mekah. Dalam teori ini lebih memusatkan kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat islam di Indonesia, dan disinyalir memiliki persamaan dengan Persia.

4. Teori China
Teori ini mengemukakan bahwa pada abad ke 9 M banyak muslim China di kanton dan wilayah China Selatan lain yang banyak mengungsi ke Jawa, ke Keddah dan Sumatra. Pengungsian terjadi karena pada masa Huan Chou terjadi penumpasan terhadap penduduk kanton dan wilayah China Selatan lainnya yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Peranan orang-orang China ini semakin nyata dengan adanya bukti-bukti artefak, yakni adanya unsur-unsur China damn arsitektur berbagai masjid Jawa Kuno. 
C. Cara- cara Islamisasi di Nusantara
Kedatangana islam ke indonesia dan penyebaran kepada golongan bangsawan dan rakyat umumnya, dilakukan secara damai proses islamisasi yang berkembang ada enam yaitu:         
1.Proses Perdagangan
Proses Islamisasi di Indonesia pada taraf permulaannya ialah melalui perdagangan. Hal ini sesuai dengan kesibukan lalu lintas perdagangan abad ke-7 samapai abad-16. Perdagangan antara negeri- negeri dibagian barat, tenggara dan timur benua Asia dan dimana pedagang- pedagang muslim (Arab, Persia, india) ikut serta mengambil bagiannya di indonesia. Proses perdagangan ini sangat menguntungkan dan menimbulkan jalinan diantara masyarakat dan pedagang.
Proses perdagangan dipercepat oleh situasi dan kondisi politik beberapa kerajaan dimana adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pusat kekuasaan yang mengalami kekacauan dan perpecahan.
2.Proses Perkawinan
Tidak dapat dipungkiri, dari sisi ekonomi, para pedagang muslim memliki status sosial yang lebih baik dari pada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putri-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri para pedagang itu. Sebelum proses pernikahan mereka telah di islamkan terlebih dahulu.
Perkawinan merupakan salah satu proses islamisasi yang saling memudahkan. Proses islamisasi melalui perkawinan yakni antara wanita dengan pedagang yang juga merupakan bagian yang erat berjalinan dengan islamisasi, melalui perkawinan inilah terlahir seorang muslim.
3.Proses Tasawuf
Tasawuf merupakan salah satu proses islamisasi termasuk kategori yang berfungsi membentuk sosial bangsa indonesia yang meninggakan bukti- bukti yang jelas antara abad ke-13 dan ke-18 hal itu bertalian penyebarang islam di Indonesia.
4.Proses Pendidikan
Dalam proses pendidikan yang biasanya dilakukan oleh para Wali, Kyai dan guru agama dialkukan disebuah tempat dan kemudian dikenal dengan istilah pondok pesantren. Di tempat itu para santri di didik dan diajarkan pendidikan agama islam secara mendalam sehingga menguasai ilmu agama tersebut.  Adapun contoh pesantren dapat dilihat seperti  pesantren Ampel Denta (Raden Rahmat), juga Pesantren Sunan Giri yang muridnya kebanyakan datang dari Maluku dan daerah- daerah lain. Selain itu juga biasanya para bangsawan atau raja mendatangkan Kyai sebagai penasihat agamanya.
5.Kesenian
Kesenian merupakan wahana untuk dakwah bagi oara memuka agama di Indonesia. Salah satau media pertunjukkan yang paling terkenal adalah kesenian wayang yang di bawakan oleh sunan kali jaga. Biasanyanya cerita wayang yang dimainkan berasal dari cerita Ramayana dan Mahabarata yang memang sudah sangat tasawuf merupakan bagian dari agama Islam. Dalam memainkan wayang tersebut selalu disisipka ajaran-ajaran islam sehingga penduduk pribumi mulai akrab dengan islam melalui media ini. Yang paling menarik adalah para penduduk tidak dipungut biaya ketika mereka menyaksikan pertunjukkan wayang, mereka hanya di minta untuk melantunkan kalimat syahadat, sehingga mereka masuk islam dan ikut mendalami ajaran islam. 
D. Tokoh-Tohoh Terkenal dalam penyebaran Agama Islam
Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam penyebaran agama islam antara lain:
1.Walisongo
Syaikh Maulana Malik Ibahim
Syaikh Maulana Malik Ibrahim merupakan sesepuh Walisongo. Beliau biasa dipanggil Sunan Gresik. Beliau wafat pada hari senin 12 Rabi’ul awal 882 H atau 8 april 1419 dan berasal dari Kashan (Persia Iran). Daerah pertama yang ia tuju untuk penyebaran agama islam yaitu, di Pulau Jawa Desa Sembalo, didekat Desa Leran Kecamatan Maryan Kabupaten Gresik. Awalnya aktivitas beliau adalah berdagang di Desa Rumo, setelah dakwahnya berhasil di sembalo kemudian Sunan Gresik pindah Gresik. Setelah itu mengajak raja majapahit untuk masuk islam , walaupun raja tidak memeluk islam sunan gresik diberi tanah yang berada di pinggiran Kota Gresik , yang bernama Desa Gapura dan disinilah ia mendirikan sebuah pesantren.
2.Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Ampel berperan besar dalam pengembangan dakwah islam di Jawa dan tempat lain di Nusantara melalui pesantren Ampel Denta ,beliau mendidik kader-kader penggerak dakwah seperti ; Sunan Giri, Sunan Bonang, Raden Fatah, Raden Kusein Dan Sunan Drajat. Dengan cara menikahkan juru dakwah islam dengan putri-putri penguasa bawahan majapahit. Dengan pernikahan itu maka terlahirlah keturunan  keluarga islam
3.Sunan bonang(Maulana Mahdum Ibrahim)
Lahir di Bonang , Tuban pada tahun 1465 M. Sunan Bonang merupakan putra keempat Sunan Ampel dari hasil dari pernikahannya dengan Candrawati alias Nyai Gede Manila putri dari Arya Teja , bupati Tuban. Dalam berdakwah  dan mengesuai ilmu fikih, usuludin , tasawuf , seni, sastra, arsitektur, dan berbagai ilmu kesaktian dan kedigdayaan. Dakwah diawali didaerah kediri yang menjadi pusat ajaran Bhairawa-Tantra. Setelah itu berlanjut di Lasem. Bekiau mengenalkan agama dengan melalui wayang, tembang, dan sastra sufistik( Suluk Wujil).
4.Sunan Kalijaga atau (Raden sahid)
Sunan Kalijaga putra Tumenggung Wilaktikta bupati Tuban. Yang dikenal mengembangkan agama Islam melalui seni dan budaya. Terutama dengan menciptakan bentuk-bentuk wayang dan lakon-lakon carangan yang dimasuku agama islam. Beliau diusir dari keluarganya karena ketahuan merampok setelah itu ia berkeliaran dan berkelana tanpa tujuan yang jelas hingga dia menetap di Hutan Jati Wangi.
5.Sunan Gunung Jati
Ia berasal dari Persia dan Arab beliau dikenal dengan nama Syarif Hidayatullah. Dia saat kecil tunggal di Makkah selama 3 tahun, lalu sunan gunung jati datang ke Nusantara (yaitu ke Pulau Jawa), ketika datang ke Pulau Jawa ia berdakwah didaerah jawa bagian barat.
Sunan Gunung Jati memimpin ekspedisi ke Banten dan Sunda Kelapa yang masyarakatnya masih beragama Hindhu dan Budha. Ia berangkat bersama pasukannya dari Demak dan berhasil menjatuhkan Pajajaran serta mengislamkan wilayah tersebut.
6.Sunan Drajat (Raden Qasim)
Beliau merupakan putra dari Sunan Ampel. Sejak berusia muda ia telah diperintahkan ayahnya untuk menyebarkan agama islam di pesisir Gresik. Dalam perjalanannya ia menemui masalah sehingga dia terdampar di sebuah tempat bernama Kampung Jelak dan disanalah ia mendirikan pondok pesantren sebagai tempat belajar ilmu agama.
7.Sunan Giri (Raden Paku)
Ia adalah adalah tokoh Walisongo sekaligus guru suci. Ia memiliki peran penting dalam mendakwahkan islam di Nusantara dengan memanfaatkan kekuasaan dan jalur perniagaan. Beliau juga mengembangkan pendidikan dengan menerima murid-murid di Nusantara.

8.Sunan Kudus ( Ja’far Shadiq)
Beliau adalah putra Sunan Ngudung, ia juga dikenal sebagai tokoh Walisongo yang tegas dan menegakkan syariat, walaupun demikian Sunan Kudus juga berusaha mendekati masyarakat untuk menyelami serta memahami kebutuhan apa yang diharapkan masyarakat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Sunan Kudus dalam dakwahnya mengajarkan penyempuranaan alat-alat pertukangan, kerajinan emas, pandai besi, pembuat keris pusaka, dan mengajarkan hukum-hukum agama yang tegas.
9.Sunan Muria (Raden Umar Said)
Beliau merupakan putra dari Sunan Kalijaga, ia juga merupakan tokoh Walisongo yang paling mudah usianya. Belau berdakwah melalui jalur budaya, ia sangat piawai menciptakan berbagai macam jenis tembang cilik jenis sinim dan kinanthi yang berisi nasehat-nasehat dan ajaran tauhid. Seperti ayahnya, Sunan Muria di kenal pintar mendalang dengan membawakan lakon-lakon carangan karya Sunan Kalijaga.



BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Islam masuk ke Nusantara (Periode Klasik) memiliki dua sumber yaitu Sumber Barat dan Timur yang mana dua teori tersebut menyebutkan bahwa daerah pertama yang mendapatkan pengaruh Islam adalah Daerah Perlak dan Pase di Sumatera Utara. Sedangkan teori masuknya agama Islam ke Nusantara ada beberapa seperti Teori Gujarat, Mekkah, Persia, dan Cina. Dimana tokoh- tokoh terkenal salah satunya adalah Walisongo.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan yang ada hubungannya dengan judul makalah ini, penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaannya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan- kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga pembaca yang budiman pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA
Atjeh, Aboebakar. 1985. Sekitar Masuknya Islam di Indonesia.Solo: CV Ramadhani
Muhammad Syarif Hidayatullah, Jurnal Ilmiah Non Seminar Teori- teori Masuknya Islam ke Wilayah Timur Indonesia, Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
Husain, Sarkawi B. 2017. Sejarah Masyarakat Islam Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar