Senin, 18 November 2019

Monopoli lanjutan

MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO
MONOPOLI (Lanjutan)

 

Disusun oleh:
1. Khoirun Nissa Afina    (63020180064)
2. Zidny Mufidah    (63020180081)
3. Muhammad Hilmi Dwi Putra    (63020180094)
4. Yahya Chadir Ali    (63010180171)
5. Anik Nur Aisah    (63020180203)



JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019 
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Monopoli (Lanjutan)” ini.
Rasa terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Rifda Nabila, M. Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Ekonomi Mikro yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari pembaca demi meyempurnakan makalah ini.
Harapan kami semoga penyusunan makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta bermanfaat bagi kami dan pembaca.

Salatiga, 26 Oktober 2019 

Penyusun





 
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I 2
PENDAHULUAN 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Diskriminasi Harga 3
B. Tingkatan- Tingkatan Diskriminasi Harga 5
C. Pemilahan Pasar 7
D. Multiproduct 10
BAB III 13
PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15












BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Monopoli merupakan kondisi dimana terdapat perusahaan yang memilikilayanan yang dibutuhkan oleh banyak orang. Sehingga menyebabkan perusahaan tersebut tidak memiliki pesaing (competitor) Perusahaan yang bersifat monopoli umumnya mengambil keuntungan yang maksimal. Dalam mengurangi persaingan, suatu perusahaan memiliki strategi khusus yaitu dengan cara mendiskriminasi harga. Yang mana diskriminasi ini memiliki tiga tingkatan yaitu Tingkat I, II, dan III. Tak hanya diskriminasi, pemilihan pasar juga dilakukan yaitu dengan melihat sasaran pasar yang akan dituju oleh suatu perusahaan.Selain keduanya, multiproduct juga dapat digunakan. Yaitu suatu perusahaan memproduksi banyak produk yang bersifat komplementer dalam produksinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diskriminasi harga?
2. Apa saja tingkatan-tingkatan diskriminasi harga?
3. Apa yang dimaksud dengan pemilahan pasar?
4. Apa yang dimaksud multiproduct?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan diskriminasi harga
2. Menjelaskan tingkatan-tingkatan diskriminasi harga
3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pemilahan pasar
4. Menjelaskan apa yang dimaksud multiproduct



            BAB II
PEMBAHASAN

A. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah suatu kemampuan monopoli untuk menjual suatu produk yang sama di segmen pasar yang berbeda pada tingkat harga tertentu.  Faktor pendorong bagi perusahaan untuk menerapkan diskriminasi harga cukup sederhana; praktek itu memang bisa memperbesar pendapatan dan laba tanpa mengubah tingkat produksi maupun tingkat penjualan. Pengenaan harga yang berlainan per kosumen atau per unit produk yang disebabkan oleh perbedaan biaya pelayanan (cost of service) tidak termasuk diskriminasi harga. Melainkan diferensiasi harga (price differentiation), yakni perbedaan harga yang semata-mata mencerminkan perbedaan biaya marjinal. 
Tidak semua perusahaan monopoli dapat melakukan diskriminasi harga. Hanya dalam keadaan tertentu diskriminasi harga dapat dijalankan dengan sukses. Berikut ini adalah beberapa keadaan yang memungkinkan perusahaan melakukan diskriminasi harga. 
1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain. 
Sekiranya terdapat kemungkinan barang dapat dibawa dari pasar yang lebih murah ke pasar yang lebih mahal, maka kebijakan diskriminasi harga tidak akan efektif. Barang dari pasar yang lebih murah akan dijual lagi dipasar yang lebih mahal dan perusahaan tidak dapat menjual lagi barang yang disediakan untuk pasar tesebut.
2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga.
Barang-barang atau jasa- jasa tertentu dapat dengan mudah dijual dengan harga yang berbeda. Barang seperti itu biasanya berbentuk jasa perseorangan seperti jasa seorang dokter, ahli hukum, penata rambut dan sebagainya. Mereka dapat menetapkan tarif mereka berdasarkan kemampuan langganan untuk membayar, orang kaya dikenakan tarif yang tinggi, sebaliknya orang miskin diberi diskon. 
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan dimasing-masing pasar haruslah sangat berbeda.
Kalau permintaan dan elastisitas permintaan adalah sangat bersamaan dikedua pasar tersebut, keuntungan tidak akan diperoleh dari kebijakan tersebut. Biasanya diskriminasi dijalankan apabila elastisitas permintaan dimasing-masing pasar sangat berbeda. Apabila permintaan tidak elastis, harga akan ditetapkan pada tingkat yang relatif  tinggi, sedangkan di pasar yang permintaanya lebih elastis, harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Dengan cara ini penjualan dapat diperbanyak dan keuntungan dimaksimumkan.
4. Kebijakan diskrimanasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut.
Adakalanya melaksanakan kebijakan diskriminasi harga harus mengeluarkan biaya. Apabila kebijakan tersebut dilakukan di dua daerah yang berbeda, maka biaya untuk mengangkut harus dikeluarkan. Dan sekiranya dilakukan di daerah yang sama, biaya yang dikeluarkan mungkin dalam bentuk iklan. Apabila biaya yang dikeluarkan adalah melebihi pertambahan keuntungan yang diperoleh dari diskriminasi harga, tidak ada manfaatnya untuk menjalankan kebijakan tersebut.
5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen. 
Ini misalnya dilakukan dengan menjual barang yang sama tetapi dengan merk/cap, pembungkusan, dan kampanye iklan yang berbeda. Dengan cara ini produsen dapat menjual barang yang dikatakannya bermutu tinggi kepada konsumen kaya dan sisanya kepada golongan masyarakat lainnya. Cara lain adalah menjual barang yang sama, tetapi dengan harga berbeda pada daerah pertokoan yang berbeda.di daerah pertokoan orang kaya harganya dimahalkan daripada di daerah pertokoan orang miskin.

B. Tingkatan- Tingkatan Diskriminasi Harga
Secara umum diskriminasi harga dapat dibagi dalam tiga tingkat , yaitu:
Jenis Diskriminasi Harga Atribute/sifat Contoh
Tingkat III Kelas-kelas pembeli yang berbeda, dikenai harga yang berkelainan Potongan harga tiket pertunjukkan atau fasilitas transportasi untuk mahasiswa dan lansia
Tingkat II Penurunan harga untuk setiap penambahan unit; semakin banyak unit yang dibeli, harga rata-rata per unit semakin murah Tarif PLN berbeda untuk perusahaan dan rumah tangga; pemberian diskon di supermarket atau toko-toko (semakin banyak kita membeli suatu produk maka semakin rendah harga yang dibayarkan)
Tingkat I Setiap pembeli dikenai atau terkena harga yang sama (tinggi) sehingga tidak ada bedanya bagi mereka untuk membeli atau tidak membeli suatu produk Penjualan souvenir/ cidera mata yang sudah termasuk ongkos tour wisata sehingga mau tidak mau terbeli

 
 
 

C. Pemilahan Pasar
Pemilahan pasar juga disebut pasar sasaran (Target Market). Pemilahan pasar merupakan kegiatan menilai dan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Pasar sasaran adalah sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan. Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya.
Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, sebagai berikut. 
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya atas dasar:
a. Segmentasi atas dasar geografis, segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada di masing-masing daerah.
b. Segmentasi atas dasar demografis, segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
c. Segmentasi atas dasar psychografis, segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
2. Penetapan Pasar Sasaran (Target Market)
Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. 
Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaitu:
a. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.
b. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
c. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
d. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
e. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.

3. Penempatan Produk (Product Positioning)
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya penempatan produk adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.

 

D. Multiproduct
Monopoli bisa memaksimumkan produk dengan cara: multimarket, multiplant, dan multiproduct. Multi product adalah perusahaan yang menggunakan input sama tetapi output berbeda. Strategi ini ditujukan bagi perusahaan yang memproduksi banyak produk yang bersifat komplementer dalam proses produksi..  mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multi produk, pengoperasiannya tidak berbeda jauh. 
Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada. Biaya tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditrlusuri kr produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk dieliminasi. 
• Titik Impas dalam Unit
Bagaimana mengetahui banyaknya setiap model yang harus terjual untuk mencapai impas?? Yaitu dengan menggunakan persamaan dimana biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi. Persamaan ini dikembangkan untuk analisis produk tunggal. Untuk dua produk, terdapat dua margin kontribusiper unit. Salah satu pemecahan adalah menerapkan analisis secara terpisah ke setiap lini produk. Dengan cara itu, titik impas individu dapat diperoleh jika laba didefinisikan sebagai margin produk. 
Margin produk impas hanya menutupi biaya tetap langsung. Sementara itu, biaya tetap umum masih belum tertutupi. Titik impas perusahaan belum ada  yang diidentifikasi secara keseluruhan. Bagaimanapun, biaya tetap umum masih harus diperhitungkan dalam analisis. 
Pengalokasian biaya tetap umum ke setiap lini produk sebelum menghitung titik impas dapat mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah alokasi biaya tetap umum bersifat acak. Jadi, tidak ada volime impas yang tampak secara langsung. 
Pemecahan lainnya adalah mengkonversikan masalah multiproduk menjadi masalah produk tunggal. Jika hal ini dapat dilakukan, maka seluruh metodologi CVP produk tunggal dapat diterapkan secara langsung. Kunci dari konversi ini adalah mengidentifikasi bauran penjualan yang diharapkan dalam unit dari produk-produk yang dipasarkan. Bauran penjualan (sales mix) adalah kombinasi relatif dari berbagai produk yang dijual perusahaan.
 
• Penentuan Bauran Penjualan 
Bauran penjualan dapat diukur dalam unit yang terjual atau bagian dari pendapatan. Bauran penjualan juga dapat dinyatakan dalam presentase dari total pendapatan yang dikontyribusikan oleh setiap produk. Apa beda dari keduanya?? Yaitu bauran penjualan dalam pendapatan menggunakan bauran penjualan dalam unit dan memberikannya bobot menurut harganya. Untuk analisis CVP, harus menggunakan bauran penjualan yang dinyatakan dalam unit. 
• Bauran Penjualan dan Analisis CVP
Penentuan bauran penjualan tertentu memungkinkan kita untuk mengkonversi masalah multi produk ke dalam CVP produk tunggal. Dengan menetapkan produk tersebut dalam satu paket, masalah multiproduk dikonversi menjadi masalah produk tunggal. Untuk menggunakan pendekatan titik impas dalam unit, harga jual per paket dan biaya variabel per paket harus diketahui. Untuk menghitung nilai-nilai paket tersebut, diperlukan bauran penjualan, harga setiap produk, dan setiap biaya variabel. 
Untuk bauran penjualan tertentu, analisis CVP dapat digunakan seolah-olah perusahaan menjual produk tunggal.Namun, berbagai tindakan yang mengubah harga setiap produk dapat mempengaruhi bauran penjualan karena pelanggan mengkin membeli produk tersebut relatif lebih banyak atau lebih sedikit. Perlu diingat bahwa sebuah bauran penjualan yang baru akan mempengaruhi unit dari setiap produk yang perlu dijual untuk mencapai target laba yang diinginkan. Jika bauran penjualan untuk periode mnedatang tidak pasti, maka bauran penjualan yang berbeda munkinj perlu dipertimbangkan. Denganh cara ini manajer dapat memperoleh tambahan pengetahuan mengenai berbagai hasil yang mungkin dicapai perusahaan. 
Cara lain untuk menangani meningkatnya kompleksitas tersebut adalah beralih dari pendekatan unit yang terjual ke pendekatan pendapatan penjualan. Pendekatan ini mapu menyelesaikan analisis CVP multiproduk hanya menggunakan data ikhtisar yang terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan. Syarat-syarat yang diperlukan untuk menghitung jauh lebih sederhana.



 

 







BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diskriminasi harga adalah suatu kemampuan monopoli untuk menjual suatu produk yang sama di segmen pasar yang berbeda pada tingkat harga tertentu. Terdapat tiga tingkatan diskriminasi harga, yaitu:
1.  Diskriminasi Harga III: Kelas-kelas pembeli yang berbeda, dikenai harga yang berkelainan.
2.  Diskriminasi Harga II: Penurunan harga untuk setiap penambahan unit; semakin banyak unit yang dibeli, harga rata-rata per unit semakin murah.
3.  Diskriminasi Harga I: Setiap pembeli dikenai atau terkena harga yang sama (tinggi) sehingga tidak ada bedanya bagi mereka untuk membeli atau tidak membeli suatu produk.
Pemilahan pasar merupakan kegiatan menilai dan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran dan penempatan produk. Monopoli bisa memaksimumkan produk salah satunya dengan cara multiproduct. Multi product adalah perusahaan yang menggunakan input sama tetapi output berbeda.


B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak kesalahan dan jauh dari sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan dalam makalah di atas.




DAFTAR PUSTAKA
Kelana, Said. 1996. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Miller, Roger LeRoy dan Meiners, Roger E. 1993. Teori ekonomi mikro intermediate, Terj. Haris Munandar. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Sukirno, Sadono. 2014. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
http://seminarmanajemenpemasaran.blogspot.com/2011/02/langkah-memilih-pasar sasaran.html
https://www.academia.edu/9273833/Stuktur_Pasar_dan_Strategi_Penetapan_Harga_Mat ri_ertemuan_8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar