Sabtu, 25 Mei 2019

Makalah khauf dan raja'

MAKALAH AKHLAK TASAWUF
KHAUF DAN RAJA ’
Dosen Pengampu : Bpk. Ahmad Muzakkil Anam, M.P.d.I



Di susun oleh :
1. Melinda Anisya Sari (63020180096)
2. Rizka Pramita                   (63020180105)
3. Nur Alifia rizki (63020180125)


PROGRAM STUDI (S1) JURUSAN EKONOMI SYARIAH
      FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
        INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019




DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
BAB 1 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penulisan 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A. Pengertian khauf dan Raja’ 5
B. Macam –macam khauf dan raja’ 6
C. Tingkatan khauf dan raja’ 8
D. Sebab – sebab dan tanda tanda khauf 9
E. Keutaman, obat dan jalan menuju jalan raja’ 9
BAB III 12
PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA 14









KATA PENGANTAR

Alhamdullilahi Robil ‘Alamin,Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Atas segala Karunia nikmatnya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul khauf dan raja’. Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata pelajaran akhlak tasawuf yang diampu oleh bapak Ahmad Muzakkil Anam M.p.d
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
          Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.


                                                                                                              Salatiga, 09 Mei 2019




                                                                                                    


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sebagai manusia kita pastinya pernah merasakan yang namanya takut, sedih , gelisah dan selalu berharap. Allah SWT menciptakan manusia lebih mulia di banding ciptaanya yang lain seperti hewan, jin ,tumbuh-tumbuhan. Allah SWT pastinya sudah memikirkan tujua kenapa di ciptakaan manuasia. Dan salah satu tujuanya adalah agar manusia beribadah kepadanya.
Kita pasti pernah merasakan yang namanya takut dan berharap. Untuk lebih mengentahui apa itu takut dan berharap , maka kami susun makalah ini yang berjudul khauf dan raja., agar kita lebih mengetahui secara mendalam .
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian  tentang khauf dan raja ’?
2. Apa saja macam - macam khauf dan raja’?
3. Bagaimana Tingkatan khauf dan raja ’?
4. Sebab - sebab dan tanda tanda khauf ?
5. Keutamaan ,obat dan Jalan memperloreh raja’?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian tentang khauf dan raja’
2. Mengetahui macam- macam khauf dan raja’
3. Mengetahui jenis tingkatan khauf dan raja’
4. Mengetahui sebab dan tanda khauf ’
5. Mengetahui  bagaimana jalanya memperoleh raja’





BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian khauf dan Raja’
               1.   Khauf
Pengertian secara etimologi khauf berasal dari bahasa arab khafa, isim masdar nya khauf, yang berati ketakutan dan arti lain yaitu bahasa arab yang terdiri dari 3 huruf, yaitu kha ,waw, fa. Yang arti ya menunjukan gentar dan terkejut. Sedangkan definisi khauf menurut terminology adalah:
اِنْفِعَالٌ فِيْ النَفْسِ يَحْدِثُ لِتَوَقُّعِ مَايَرِدُ مِنَ اْلمَكْرُوْهِ أَوْيَفُوْتُ مِنَ الْمَحْبُوْبِ
“Kondisi (bisikan) kejiwaan yang timbul sebagai akibat dari dugaan akan munculnya sesuatu yang dibenci atau hilangnya sesuatu yang disenangi”.
  Khauf menurut KBBI adalah kata benda yang memiliki arti ketakutan dan kekawatiran. Kawatir adalah kata sifat yang berwarna takut,gelisah,atau cemas terhadap sesuatu  yang belum diketahui secara pasti.  Takut mempunyai arti yang berhubungan dengan masa yang akan datang, Secara terminologi khauf merupakan suatu sikap mental yang merasa takut kepada Allah karena kurang sempurnya suatu pengabdiaan seorang hamba menurut Qusyairiyah karena orang akan takut menghalalkan yang makruh dan meninggalkan sunnah hal ini tidak begitu penting kecuali jika membawa dampak positif dimasa depan. Jika sekarang itu muncul, maka pengertian takut tidak terkait. Sedangkan pengertian takut kepada Allah ialah takut kepada siksaan Allah baik dunia maupun akhirat.  
   Ibnu Qayyim al- Juziyah menyatakan bahwa takut kepada Allah SWT itu hukmnya wajib. Karena takut kepada Allah itu dapat mengantarkan hamba untuk selalu beribadah kepadanya dengan penuh ketundukan dan kekhusuknnya. Siapa yang tidak takut kepadanya, berarti ia seorang pendosa, pelaku maksiat. Karena tidak takut kepada Allah, koruptor semakin merajalela, semakin serakah, dan tidak lagi memilki rasa malu.
  Az-Zakasy dalam al-Burhan al-khauf adalah rasa takut yang ditimbulkan karena lemahnya pihak yang merasa takut, kendati pun pihak yang ditakuti hal itu yang sangat kecil. Nassrudin baydan dalam karyanya yang berjudul “wawasan ilmu baru tafsir” al-khauf merupakan rasa takut yang wajar terjadi pada setiap makhluk.    Berdasarkan berbagai uraian tentang pengertian khauf diatas, maka khauf dalah perasan takut, gelisah, khawatir, akan adanya sesuatu yang mengancam atau menimbulkan bahaya dimasa mendatang, dan perasaaan takut tersebut ada pada setiap muslim. Sedangkan tingkatan takut yang lebih tinggi dari khauf disebut khasyah.

  2. Raja ’
   Raja adalah kesenangan hati untuk menunggu apa yang disukainya. Imam Kusyairi mendefinisikan bahwa raja’ adalah keterpautan hati kepada sesuatu yang diinginkannya terjadi di masa yang akan datang. Sebagaimana halnya khauf berkaitan dengan apa yang akan terjadi dimasa datang. Akan tetapi yang disukai dan diharapkan itu harus ada penyebabnya. Apabila rusak dan kacau sebabnya maka ia bukanlah raja’ melainkan bulur atau tipuan dan hamuqa atau dungu. Dan apabila tidak ada sebabnya maka dinamakan tamanni atau anak angkat. Jadi raja’ sesungguhnya adalah menunggu yang disukai yang nyata semua sebab-sebabnya dari usaha hamba. Raja’ akan sempurna dari hal ilmu dan amal.


B. Macam –macam khauf dan raja’
1. Macam- macam khauf
  Menurut al-Tusi macam-macam khauf ada tiga, yaitu:
a. Khauf Ajillah
Khauf ajillah adalah khauf yang dimiliki oleh orang-orang mulia (kelas tinggi) yang telah dibarengi oleh iman yang telah kuat.
b. Khauf Ausat
Ausat berarti pertengahan, sehingga khauf ausat merupakan perasan takut akan terputusnya hubungan dengan Allah dan tercemarnya kejernihan ma’rifat, dimana merek takut murka dan siksaan allah.
c. Khauf amnah
Khauf amnah diiliki oleh orangg orang awam dimana rasa takut mereka dicerminkan dalam kegelisahan dan kegoncangan hati mereka karena mengetahui adikuasanya dzat yang disembahnya. Menurut algazali dalam kitabnya ihya’ ulumudin membagi khauf dalam tiga macam yaitu :
a.) Khauf al awam
                 Yaitu takutnya orang awam hukumnya dan keterlambatan pahala.
b.) Khauf al khasanah
                  Takutnya orang khusus atas keterlambatan teguran kepada allah
                  kepadanya.
c.) Khauf khasanah al-khashah.
Yaitu takutnya orang yang palig khusus yang takut akan ketertutupan  dengan nampaknya keburukan budi pekerti.
2. Macam – macam Raja’
  Dua bagian termasuk raja yang terpuji pelakunya sedangkan satu lainnya adalah   raja  yang tercela yaitu:
• Seseorang mengharap disertai dengan amalan taat kepada allah diatas cahaya allah, ia senantiasa mengharap pahalanya.
• Seseorang yang berbuat dosa lalu bertaubat darinya, dan ia senatiasa mengharap ampunan allah, kebaikannya dan kemurahnnya.
• Adapun yang menjadikan pelakunya tercela ialah seseorang yang terus menerus dalam kesalahan-kesalahnnya lalu mengharap rahmat allah tanpa dibarengi amalan. Raja’ yang seperti ini hanyalah angan-angan belaka, sebuah harapan yang dusta.





C. Tingkatan khauf dan raja’
1. Tingkatan khauf
                  Al gazali membagi khauf dalam tiga tingkatan yaitu, 
a) Khauf yang singkat
Khauf yang singkat ialah seperti perasaan takut yang biasa terjadi karna suatu    sebab tertentu yang bersifat sementara. Seperti halnya apabila sebab itu hilang maka takut itu juga ikut hilang dan kembali pada kelupaan. Maka inilah rasa takut yang singkat, yang lemah manfaatnya.
b) Khauf yang berlebihan
Adapun takut yang berlebihan adalah takut yang sangat kuat dan melampaui batas sedang, sehingga dapat mengakibatkan putus asa dan hilang harapan. Khauf yang demikian ini mencegah dari amal perbuatan. Maka yang dimaksudkan dari rasa takut adalah seperti juga apa yang dimaksudkan dengan cambuk dan membawa kepada amal perbuatan.
c) Khauf sedang
Tingkatan ini adalah khauf yang baik karna berada di tengah tengah antara khauf singkat dan berlebihan. Orang yang memiliki khauf singkat dan berlebihan. Orang yang memiliki khauf ini tetap beramal dan menetapkan perasaan khauf itu sendiri.
2. Tingkatan raja’
        Menurut Ibnu Ujaibah, orang-orang yang mengharap rahmat allah tidak berada     dalam satu tingkatan, tapi mereka berada dalam tingkatan yang berbeda-beda, yaitu:
a.) Pengharapan orang awam, yakni tempat kembali yang baik dengan   diperolehnya pahala.
b.)    Penghargaan orang khawwash, yakni ridho dan kedekatan disisi-Nya
c.) Mengharapkan orang khawwasulkhawwash, yakni kemampuan untuk melakukan musyahadah dan bertambahnya tingkatan derajat dalam rahasia-rahasia tuhan yang disembah. 

D. Sebab – sebab dan tanda tanda khauf
1. Sebab – sebab khauf
                 Diantara sebab-sebab timbulnya rasa khauf terhadap Allah ialah :
                    a. Pernah melakukan dosa dan mengingat dosa-dosanya.
                    b. Khawatir melakukan kesembrononan dalam menunaikan kewajiban.
        c. Mengkhawatirkan sesuatu yang belum pasti terjadi, atau sesuatu yang tidak    dikehendaki.
                    d.  Mengagungkan Allah dan merenungi kalam Allah.
                    e. Takut kepada azab dan zat Allah
                    f. Memikirkan tentang datangnya hari kiamat.
                   g. Mendengar nasihat-nasihat atau khotbah agama.
                   h. Mempelajari ilmu tentang Allah, asma Allah, sifat-sifat Allah, kalamnya, dan  sabda rosulullah.

2. Tanda – tanda khauf  :
     Seperti yang dikatakan oleh seorang faqih, yaitu abu laits bahwa tanda-tanda khauf  pada seorang hamba yaitu:
a) Lisan yang tidak berbohong, tidak menggibah, tetap melanggengkan zikir  kepada allah, membaca al quran, dan mempelajari ilmu pengetahuan.
b) Hatinya bersih dari hasad dan dengki.
c) Penglihatnnya tidak pernah digunakan untuk melihat hal-hal yang haram.
d) Perutnya tidak dimasuki makanan-makanan yang haram.
e) Tangannya tidak melakukan hal-hal yang haram dan menyakiti makhluk lain, melainkan digunakan untuk melaksanakan ketaatan kepada allah swt.
f) Kakinya tidak digunakan untuk kemaksiatan, melainkan digunakan dalam 
                        Beribadah kepada Allah.
g) Ketaatannya murni karena allah.





E. Keutaman, obat dan jalan menuju jalan raja’
1.) Keutamaan raja’
Raja’ berfungsi sebagai motivator yang menggerakan kepada perbuatan. Raja tidak berlawanan dengan khauf, akan tetapi ia merupakan kawan. Lawan dari raja’ adalah putus asa, karena putus asa memalingkan dari amal. Dengan raja’, orang akan bersemangat dalam melakukan ketaatan dan merasa ringan dalam menanggung berbagai kesulitan dan kesusahan.
2.) Obat raja’
Cara mengobati hati adalah dengan memberi pengajaran secara lemah lembut, memperhatikan tempat terjadinya penyakit atau apapun penyakitnya dan mengobatinya dengan memberikan yang berlawanan dengan penyakit tersebut.
3.) Jalan menuju jalan raja’
Raja’ dapat menguat dengan dua perkara:
a. Dengan i’tibar
     Dengan jalan bermuhasabah, memperhatikan nikmat-nikmat Allah yang harus yang di karuniakan kepada hambanya dan memperhatikan keajaiban-keajaiban hikmahnya yang dipeliharanya megenai penciptaan manusia. I’tibar juga memperhatikan hikmah syariat dan sunah-sunahnya tentadosang kemuslihatan dunia dan segi rahmat bagi semua hambanya.
b. Dengan menyelidiki ayat-ayat, hadis-hadis dan asar-asar.
Ayat yang dapat menguatkan raja ’yaitu pada ( Q.S.Az –zumar :53)
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
     Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah  Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oelh bukhari dan muslim dari Abu Hurairah yang artinya : ”dari nabi sebagaimana yang ia ceritaka dari tuhanya, ia berkata :seorang hamba berdosa, maka ia berdoa wahai tuhan , ampunilah dosa hambamu ini, maka allah berkata, hambaku berdosa dan ia tahu mempunyai tuhan yang maha pengampun, ia pun tak kuasa mengulangi dosanya lagi.
Ia pun berdoa wahai tuhan yang maha pengampun ampunilah segala dosaku. Allah berkata . hambaku berdosa dan ia tahu mempunyai tuhan yang maha pengampun , ia pun tak kuasa mengulangi dosanya lagi, ia pun tahu ia mempunyai tuhan yang maha pengampun ampunilah segala dosaku, ia pun tahu ia mempunyai Tuhan yang maha pengampun ,lakukanlah apa yang kamu kehendaki. Abdul A’la berkata, ia tidak tahu tiga atau empat kali dikatakan “lakukanlah apa yang kamu kehendaki.”
    Adapun asar, di antaranya adalah diriwayatkan ada dua orang laki laki dari orang orang ‘ abid ,yang beribadah bersamaan. Kata yang meriwayatkan, bahwa apabila keduanya dimasukkan ke surga, lalu yang seorang ditinggikan pada tingkat tinggi atas temannya. Maka seorang itu berkata : “wahai tuhanku , tiadalah orang ini dalam dunia, lebih banyak ibadahnya daripada aku. Lalu engkau tinggikannya di atasku dalam surga tinggi.’’ Maka Allah swt . berfirman : “sesungguhnya ia meminta kepadaku  di dunia akan derajat tinggi. Dan engkau meminta padaku akan kelepasan dari neraka. Maka aku berikan kepada setiap hamba akan permintaannya yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang 

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian secara etimologi khauf berasal dari bahasa arab khafa, isim masdar nya khauf, yang berati ketakutan dan arti lain yaitu bahasa arab yang terdiri dari 3 huruf, yaitu kha ,waw, fa. Yang arti ya menunjukan gentar dan terkejut. Sedangkan definisi khauf menurut terminology adalah Kondisi (bisikan) kejiwaan yang timbul sebagai akibat dari dugaan akan munculnya sesuatu yang dibenci atau hilangnya sesuatu yang disenangi
                           Macam- macam khauf : 1.khauf Ajilah yang dimiliki oleh orang-orang mulia (kelas tinggi). 2. Khauf Ausat berarti pertengahan, sehingga khauf ausat merupakan perasan takut akan terputusnya hubungan dengan Allah. 3. Khauf amnah diiliki oleh orang orang awam dimana rasa takut mereka dicerminkan dalam kegelisahan dan kegoncangan hati .Tingkatan khauf menurut al ghazali membagi khauf dalam tiga tingkatan yatu : khauf yang singkat, khauf yang berlebihan, khauf sedang. Sebab sebab khauf antara lain pernah melakukan dosa dan mengingat dosa-dosanya. Dan khawatir melakukan kesemboronan dalam menunaikan kewajiban. Sedangkan tanda –tanda khauf salah satunya adanya lisan yang tidak berbohong, tidak menggibah ,tetap melanggengkan dzikir kepada Allah, membaca AL- Quran, dan mempelajari ilmu pengetahuan.
                       Raja ’adalah kesenangan hati untuk menunggu apa yang disukainya. Imam kusyairi mendefinisikan bahwa raja’ adalah keterpautan hati kepada sesuatu yang diinginkannya terjadi di masa yang akan datang. Sebagaimana halnya khauf berkaitan dengan apa yang akan terjadi dimasa datang. Macam – macam raja  salah satu diantara nya adalah seseorang mengharap disertai dengan amalan taat kepada Allah di atas  cahaya Allah , ia senantiasa mengharap pahalanya. Tingkatan raja terdapat 3 tingkatan yaitu tingkatan pengharapan orang awam, pengharapan orang khawwash,dan pengharapan orang khawwashulkhawwash.


                   Keutamaan raja befungsi sebagai motivator yang meggerakkan kepada perbuatan. Dengan raja’, orang akan bersemangat dalam melakukan ketaatan dan merasa ringan dalam menanggung berbagai kesulitan dan kesusahan. Obat raja’ adalah dengan memberi pengajaran secara lemah lembut , memperlihatkan tempat terjadinya atau apa penyakitnya dan mengobatinya dengan memberikan yang berlawanan dengan penyakit tersebut. Dan jalan untuk memperoleh raja’dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan I ’tibar dan dengan menyelidiki ayat- ayat ,hadits-hadist ,dan asar asar.
      


DAFTAR PUSTAKA


Al Qur’an. QS. Az zumar 53
Jayanti dwi mei, pengaruh khauf terhadap perilaku menyontek mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushunuddin dan Humoniora Uin Walisongo semarang,( semarang : Skripsi UIN Walisongo Semarang,2015)
Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi, Risalah Qusyairiyah Sumber Kajian Ilmu Tasawuf .Ter. Ma’ruf  Zariq dan Ali Abdul Hamid Balthajy. (Jakarta : Pustaka amani, 2002)
Dolizan Putra, Khauf Khassyah dan taqwa dalam tafsir al-misbah karya muhammad quraish shihab.
Abdul  Qadir Isa, hakekat tasawuf (cet. XII:Jakarta :Qisthi press, 2010)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar